Sabtu, 31 Oktober 2009

Mengenal Chipset dan Lokasi Download Driver-nya

Mengenal Chipset dan Lokasi Download Driver-nya

Chipset Komputer

Setelah sebelumnya pernah menulis daftar link download driver berbagai Motherboard dan Laptop, kali ini akan dilanjutkan dengan salah satu komponen komputer (motherboard) yang lebih spesifik, yaitu Chipset. Selain membahas link download berbagai driver Chipset, juga akan sedikit membahas seputar Chipset.

Apa itu Chipset dan apa pentingnya menginstall driver Chipset Komputer?

Chipset

Chipset merupakan Chip (kumpulan IC) yang biasanya ada di Motherboard. Chipset ini mengkoordinasikan hubungan atau kerja antar berbagai komponen di motherboard. Biasanya terdapat 2 chipset di Motherboard, yaitu notrhbridge dan southbridge.

Chipset Northbridge menghubungkan komponen seperti CPU/Processor, RAM (Memori) dan VGA (Kartu grafik), sedangkan southbridge menghubungkan beberapa komponen seperti PCI, Ethernet, USB, Audio dan lainnya yang biasanya lebih lambat.

Chipset-northbridge-southbr

Meskipun menjadi satu dengan motherboard, perusahaan pembuat chipset biasanya tidak sama dengan mothrboard. Sehingga kita bisa download chipset langsung dari perusahaan pembuat Chipset tanpa mengenal merk/tipe MOtherboard. Beberapa merk Chipset yang populer adalah NVIDIA, AMD (ATI), VIA, SiS dan Intel.

Melihat fungsinya, jika driver Chipset ini tidak di install, biasanya kinerja komputer menjadi tidak maksimal, misalnya lambat, USB yang seharusnya mendukung kecepatan lebih tinggi (USB 2.0) tetapi hanya mendukung USB 1.0, audio bermasalah dan lainnya. Jika menggunakan Kartu grafik OnBoard, maka tanpa driver chipset, kerja grafis akan menjadi sangat lambat.

Schema_chipset

Oleh karena itu, setelah menginstall Sistem operasi, maka sebaiknya yang di install pertama kali adalah Driver Chipset ini. Dan biasanya bisa kita temukan pada CD Driver yang disertakan ketika membeli Motherboard/komputer.

Cara Mendeteksi Tipe Chipset

Jika kita belum tahu apa driver komputer/laptop yang digunakan, ada beberapa cara untuk mengetahuinya :

  1. Melalui buku manual yang disertakan ketika membeli komputer
  2. Melihat langsung tulisan/tipe di motherboard/hardware, kemudian mencari informasi di Internet.
  3. Menggunakan software dan salah satu yang terbaik adalah Everest.

Download Link Berbagai Chipset Komputer

Selain bisa didapatkan dari lokasi download pembuat motherboard, driver Chipset juga bisa didapatkan/download dari pembuat chipset itu sendiri. Berikut selengkapnya :

INTEL

Selain produk utamanya CPU (Processor) Intel juga populer dengan Chipsetnya. Selain dengan 3 cara diatas, untuk mengetahui tipe Chipset Intel bisa menggunakan Intel

Recovery file system yang hilang/rusak

Recovery file system yang hilang/rusak

Jika pernah mengalami file sistem windows (seperti *.dll dan *.sys) yang rusak (corrupt) atau hilang, sehingga windows tidak bisa booting ( hanya menampilkan pesan bahwa file xx.dll was mising or corrupt ), maka coba ikuti langkah berikut :

  1. Restart komputer dari Windows Setup Floppy disk atau dengan Windows Installation CD-nya
  2. Ketika tampil “Welcome to Setup” Screen tekan F10 atau tekan R ( Pengguna Windows 2000 harus menekan F10 atau R kemudian C).
  3. Ketika ditampilkan daftar installasi dan text “Which Windows Installation would you like to log on to?”, pilih nomor yang cocok sesuai dengan Instalasi Windows yang ingin di repair
  4. Tulis Password Administrator dan tekan Enter. Jika tidak ada passwordnya, langsung tekan enter
  5. Dari tampilan yang muncul, ketik perintah seperti berikut :
    expand D:\i386\xx.dll C:\dir_target
    Dimana xx.dll merupakan nama file yang rusak/hilang yang ingin di recovery, D: merupakan Drive letter untuk CD-ROM dan dir_target merupakan direktory target, kemudian tekan enter.
  6. Sesudah itu ketik exit, untuk keluar kemudian keluarkan CD-nya dan Restart komputer

Referensi :
http://antivirus.about.com/od/windowsbasics/ht/windowsrecovery.htm

Tips Pencarian dengan Google (Google Hack)

Tips Pencarian dengan Google (Google Hack)

Google bisa dikatakan sebagai salah satu search engine terbesar dan terlengkap didunia, dan hampir sebagian besar pengguna internet termasuk di Indonesia pasti sering menggunakan fasilitas ini. Tapi apakah kita termasuk pengguna yang hanya mengetikkan langsung kata/kalimat pencarian di search engine nya ? atau maksimal hanya menggunakan fasilitas tanda petik? atau kita sudah berkali-kali melakukan pencarian tetapi hasilnya tidak memuaskan ? Apakah ketika mencari file pdf anda sudah biasa dengan menambahkan pencarian dengan filetype:pdf ?


google search

Hampir semua [top] search engine menyediakan fasilitas customisasi pencarian, termasuk google. Tetapi sebagian pengguna mungkin tidak atau belum memanfaatkan fasilitas ini. Walaupun fasilitas yang disediakan sangat banyak, minimal kita tahu dan bisa menggunakan beberapa fasilitas yang cukup penting. Misalnya :

  • Ketika mencari dua kata atau lebih, agar tepat sesuai kalimat yang ditulis, gunakan tanda petik
  • Agar tidak menampilkan hasil pencarian dengan kata tertentu, gunakan tanda minus (-), misalnya : download freeware -shareware
  • Kita bisa menggunakan google sebagai kalkulator ( arithmetic, persentasi, konversi unit dan sebagainya). Selengkapnya disini
  • Untuk mencari file tertentu tambahkan di pencarian filetype:tipe-file. Misalnya : komputer tutorial filetype:pdf or filetype:doc
  • Mencari definisi kata bisa digunakan define. Misalnya : define:blogging

Itu hanya sebagian kecil saja. Untuk selengkapnya, baca di www.googleguide.com atau bisa juga download Google guide quick reference dalam bentuk pdf disini. Jika ingin lebih praktis, gunakan saja google hack. Aplikasi sederhana untuk mempermudah pencarian melalui google.


google hack

Tips Download Video dari YouTube

Tips Download Video dari YouTube

youtube

YouTube merupakan salah satu penyedia layanan video terbesar saat ini. Video yang ditampilkan pada umumnya hanya untuk dilihat melalui browser, tidak untuk di download dan dilihat secara offfline. Formatnya adalah flash video (flv). Bagaimana jika kita ingin menyimpan video yang tampil agar bisa dilihat secara offline ?

Saat ini banyak sekali tools untuk download video dari layanan seperti youtube tersebut, mulai dari plugins browser, software, sampai web khusus untuk download dari youtube. Tetapi sepertinya berbagai software atau plugins tersebut tidak selalu berhasil, mungkin karena youtube sendiri yang mengubah sistem streaming videonya. Salah satu cara yang mudah adalah menggunakan YouTube Video Download Tool dari TechCrunch yang bisa dibuka DISINI

Bagaimana Caranya ?

Buka youTube.com dan cari video yang diinnginkan. Setelah video ditampilkan atau video yang dicari didapatkan, klik kanan judulnya dan pilih untuk menyimpan link tersebut. Misalnya : http://youtube.com/watch?v=SXzziqUWUws. Kemudian paste link tersebut di URL yang disediakan di situs TechCrunch tersebut dan klik Get Video. Setelah itu akan tampil menu untuk menyimpan video tersebut, namanya biasanya get_video. Sebelum menyimpan atau setelah selesai, rename file tersebut dan beri ekstensi flv, Misalnya get_video.flv. Untuk memutarnya gunakan VLC, FLV player, Media Player Classic atau player lain yang kompatibel.

Teknik Menyimpan dari Temporary Files

Terkadang cara download seperti diatas tidak berhasil. Cara lain yang mungkin lebih baik adalah dengan mencari langsung video nya di temporary internet files. Sebelumnya, video tersebut harus dibuka di browser dan dijalankan (play) sampai selesai ( Video tetap dapat disimpan walau tidak sampai selesai ). Setelah itu, jangan ditutup windownya. Cari file video di temporary internet files ( Biasanya di C:\Documents and Settings\”NAMA_USER”\Local Settings\Temp ). Cari dengan kata kunci fla. Ketika mencari dengan fasilitas search bawaan windows, pastikan di bagian “More Advanced Options” pilihan “Search hidden files and folders” diaktifkan. Biasanya ukuran file cukup besar, diatas 1 MB.

File tersebut biasanya bernama fla.. .tmp. Misalnya fla13B.tmp, fla12.tmp dan sebagainya. File ini sebenarnya merupakan file video yang sedang dijalankan, dengan ekstensi flv. Tetapi coba di rename atau dicopy file tersebut, biasanya tidak akan bisa karena file tersebut dikunci ( lock ). Jika browser ditutup, maka file tersebut akan otomatis dihapus. Lalu bagaimana cara menyimpannya ?

Untuk menyimpan atau merename file yang dikunci seperti diatas, maka diperlukan tool unlocker. Bisa di download di http://ccollomb.free.fr/unlocker/ dengan ukuran hanya sekitar 190 KB. Setelah di download dan di install, maka akan ada menu tambahan “Unlocker” ketika kita klik kanan sebuah file. Agar file dapat di copy, klik kanan dan pilih menu unlocker. Akan muncul keterangan file yang di unlock. Dibagian kiri bawah pilih copy, file selanjutnya dapat dicopy ke folder lain, tinggal di rename menjadi *.flv

Unlocker dapat digunakan untuk menyimpan file lain yang di kunci seperti diatas, juga dapat digunakan untuk menghapus file yang tidak bisa dengan cara standard. Untuk mempermudah dan mempercepat pencarian, bisa juga menggunakan software Agent Ransack (freeware), yang bisa download disini

Berbagai cara lain download video dari YouTube

( Update 22 Mei 2008 )

Web Based

  • http://keepvid.com/ Kita tinggal copy paste link video youtube di Form Text yang disediakan, kemudian klik tombol Download. Akan ditampilkan link download dalam flv (low quality) dan mp4 (high quality, jika tersedia).
  • http://www.clipnabber.com/ Clibnabber memiliki cara yang mirip dengan keepvid, dan memberikan download dalam bentuk FLV maupun MP4.

Firefox Plugin

  • Video DownloadHelper Jika menggunakan Browser firefox, bisa menggunakan plugins ini, websitenya di http://www.downloadhelper.net/

Software

  • Youtube DownloaderSoftware gratis ini cukup sederhana dan mudah diguakan. Pastikan untuk menggunakan versi terbaru, seiring dengan perubahan di Youtube.

Komputer tiba-tiba mati (Tidak mau menyala)? coba tips ini

Komputer tiba-tiba mati (Tidak mau menyala)? coba tips ini

Motherboard

Sudah beberapa kali saya kedatangan teman (pelanggan ;) ) yang komputernya mati, tidak mau menyala sama sekali atau kadang hanya sampai tampilan awal kemudian berhenti / hang. Untuk mengetahui dan memecahkan masalah komputer tersebut, ada beberapa tips yang bisa dilakukan, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

Komputer yang mati/ hang sebelum masuk ke sistem operasi bisa penyebabnya bisa bermacam-macam. Berikut Tips yang sudah pernah saya praktekkan dan hampir selalu berhasil. Pilih yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, atau lakukan secara bertahap.

  • Cek Kabel, mulai dari Kabel yang masuk ke UPS/Stabilizer, kabel Power ke Monitor, kabel Monitor ke CPU dan kabel yang masuk ke Komputer. Pastikan pemasangannya telah sesuai dan kencang, serta arus listriknya ada dan cukup.

  • Jika terdapat CD-ROM / DVD-ROM dan bisa dibuka/tutup, maka kemungkinan permasalahan ada di komputer (CPU), mulai dari kabel power yang masuk ke motherboard atau motherboard itu sendiri, cek pemasangan kabelnya.

  • Jika dua langkah diatas sudah dicek, dan masih belum menyala, matikan komputer dan Reset BIOS di Motherboard. Caranya bisa dilihat di buku panduan motherboard, dan cari menu Reset BIOS. Biasanya untuk mereset BIOS dapat dilakukan pada Jumper 1 (JP1). Disana ada 3 pin, yang 2 diantaranya dihubungkan dengan sebuah konektor kecil. Untuk mereset, tinggal melepas dan memasang di 2 pin yang satunya. Misalnya 3 pin tersebut 1,2,3 dan pin 1 dan 2 sudah terhubung, maka untuk mereset tinggal melepas dan memasang di pin 2 dan 3. Biarkan sekitar 30 detik atau lebih kemudian kembalikan seperti semula. Nyalakan komputer.
    Baterai CMOS dan Reset Switch

  • Jika BIOS telah di reset dan masih tidak menyala, coba lepas Baterai CMOS, yang ada di motherboard. Diamkan sekitar 1 menit, kemudian dipasang kembali dan nyalakan komputer. Jika baterai sudah cukup lama, lebih dari 3 tahun, ada baiknya diganti dengan yang baru. Apalagi jika jam di komputer sering tidak cocok.

  • Jika kipas Processor / VGA berputar, tetapi komputer masih belum menyala, maka kemungkinan ada yang tidak beres dengan BIOS motherboard atau Motherboard memang sudah rusak. Mungkin BIOS perlu di Update, tetapi sebelum update, komputer harus bisa menyala (masuk BIOS) terlebih dahulu. Untuk melakukan hal itu, coba lepas kabel Hardisk, CD-ROM, Floppy. Kemudian, lepas Memori komputer (RAM) dan ganti di slot yang lain atau gunakan memori komputer lain. Hal ini mungkin harus diulangi sampai beberapa kali, hingga ada tanda-tanda kehidupan…

  • Jika CPU sudah kelihatan bekerja, hardisk berputar dan lampu led CPU berkedip-kedip tetapi monitor tidak ada tampilannya, maka kumungkinan VGA ( Kartu Grafis) komputer yang bermasalah. Coba ganti dengan VGA lain atau cek VGA tersebut di komputer lain (Hal ini jika VGA tidak jadi satu dengan motherboard).

Jika dengan semua langkah diatas, komputer juga belum menyala, mungkin komputer perlu di service orang yang lebih ahli. Untuk mengetahui lebih detail permasalahan motherboard atau ingin menjadi teknisi, sebaiknya membeli sebuah alat khusus yang disebut PC Analyzer, yang memang dirancang untuk mengetahui kerusakan motherboard. Silahkan berbagi pengalaman anda mengenai komputer yang tiba-tiba mati dan tidak mau menyala.. semoga bermanfaat.

Informasi

CPU yang dimaksud diatas adalah Motherboard, Memori, CPU, Power Supply, Hardisk, Floppy dan komponen lainnya yang ada dalam Casing Komputer, selain monitor. Meskipun sebenarnya CPU adalah Central Processing Unit (Processor), misalnya Pentium4, AMD dsb. Hal ini untuk mempermudah saja.

Tips mengatasi booting/loading komputer yang lambat

Tips mengatasi booting/loading komputer yang lambat

booting loading lambat

Dengan spesifikasi komputer standard saat ini, untuk menampilkan windows [Xp] secara penuh seharusnya kurang dari satu menit atau sekitar itu. Tetapi jika tampilnya lebih dari 2 menit atau berhenti lama sebelum desktop (icon, start menu dan lainnya ) tampil penuh, kemungkinan ada yang bermasalah windows-nya.

Ada beberap hal yang bisa kita cek untuk mengetahui permasalahan ini. Hal mendasar yang harus diperiksa adalah program apa saja yang berjalan ketika windows tampil. Untuk mengetahuinya bisa di periksa dengan tools seperti Autoruns. Lihat di Tab Logon terutama bagian HKLM\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run sampai kebawah.

Daftar yang ada merupakan program yang akan selalu dijalankan bersamaan dengan windows. Jika ada program yang tidak dikenal, mencurigakan atau aneh, hilangkan tanda check disampingnya, yang berarti program tersebut tidak akan dijalankan ketika windows start. Atau program yang hanya meminta Update atau aplikasi lainnya yang tidak begitu penting, hilangkan saja tanda checknya ( baca juga inidan ini )

Setelah selesai, kemudian Restart Komputer, dan periksa apakah loading masih juga lambat. Jika masih lambat maka perlu dicek Sistem-nya dengan langkah sebagai berikut :

  • Buka Event Viewer (Control Panel > Administrative Tools > Event Viewer)
  • Setelah tampil, dari daftar di sebelah kiri dibagian Even Viewer (Lokal) pilih System, akan ditampilkan keterangannya/pesan disebelah kanan (Informations, Error dan warning)
  • Hapus pesan yang ada, dengan cara memilih menu Action > Clear All Events. Ketika muncul konfirmasi akan disimpan, klik saja yes untuk menyimpan semua pesan tersebut. Setelah daftarnya kosong, Restart Komputer
  • Ketika loading biarkan sampai windows tampil penuh, setelah selesai, periksa kembali Event Viewer bagian System (seperti diatas)
  • Coba diamati, terutama bagian Error atau Warning. Periksa kolom waktuya (Time), jika selisih waktu antara pesan tersebut dengan pesan d atasnya cukup jauh (mungkin lebih dari 1 atau 2 menit), maka kemungkinan permasalahannya disitu. Double klik untuk mengetahui permasalahannya

Jika kita bisa memahami permasalahan/deskripsinya maka coba langsung diatasi. Tetapi mungkin sebagian akan kesulitan membaca pesan tersebut, apalagi ada informasi yang sama sekali aneh. Jika seperti itu, catat atau perhatikan pesan yang ada, kemudian kita tanya ke ahlinya (perlu koneksi ke Internet) yaitu dengan membuka alamat ini : http://go.microsoft.com/fwlink/events.asp

Bagaimana Selanjutnya ?
Setelah membuka link tersebut, tampil seperti berikut.

Coba gunakan pencarian yang diatas, jika tidak brehasil gunakan pencarian bagian bawah. Bisa dimasukkan kode event ID atau sebagian isi dari Description. Seharusnya akan ditampilkan artikel atau pembahasan mengenai permasalahan yang ada.

Berbagai tips meningkatkan kinerja komputer

Berbagai tips meningkatkan kinerja komputer

Info gambar

Seiring dengan banyaknya software/program yang di install di komputer, sering kita merasa kinerja komputer kita menjadi semakin lambat. Atau kadang kita tahunya komputer kita semakin lambat kinerjanya. Hal ini wajar apalagi dengan semakin lamanya penggunaan komputer dengan berbagai program didalamnya.

Sebenarnya kinerja komputer bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, baik software maupun hardware. Ada berbagai tips yang dapat dilakukan agar kinerja komputer menjadi lebih baik. Berikut beberapa tips yang mungkin dapat dilakukan dan mungkin sebagian sudah umum kita lakukan atau kita dengar.

1. Uninstall program yang tidak dipakai

Meskipun tidak dijalankan, program yang jarang atau tidak pernah digunakan bisa ikut mempengaruhi kinerja komputer. Terutama program yang menyimpan seting-setingnya di registry. Mengapa ? karena setiap kali komputer dijalankan, registry windows akan di load di memory, sehingga semakin besar ukurannya, memori yang digunakan akan semakin besar pula.

2. Periksa program-program yang otomatis berjalan dengan Windows

Hal ini bisa di cek dengan program seperti autoruns. Biasanya ada beberapa program yang selalu berjalan yang sebenarnya tidak begitu penting atau kurang penting.

3. Defragment hardisk

Ini bisa dilakukan melalui menu Properties > System Tools > Disk Defragment. Yang tujuannya untuk menata kembali file-file sesuai prioritasnya.

4. Mematikan service yang tidak terpakai

Hal ini memerlukan sedikit pengetahuan tentang komputer. Services merupakan program/library juga yang dijalankan (di load) setiap komputer hidup. Bisa dilihat melalui Control Panel > Administrative Tools > Services. Jika komputer tidak pernah digunakan online (internet), ada beberapa service yang bisa di non aktifkan. Misalnya Windows Time dan beberapa service lainnya ( bisa di cek keterangannya). Tapi hal ini juga perlu berhati-hati, jika salah bisa menyebabkan beberapa fungsi windows tidak berjalan.

5. Hindari penggunakan Skin windows

Kadang penggunaan tampilan/skin tambahan windows bisa mempengaruhi kinerja cukup signifikan. Terutama penggunaan software tambahan. Sebaiknya jika ingin tampilan yang berbeda gunakan saja Windows Themes (bawaan windows).

6. Matikan beberapa efek Visual Windows

Selain itu beberapa efek windows [xp] yang tidak begitu penting bisa di matikan. Bisa di dilakukan melalui klik kanan di My Computer pilih Properties. Di tab Advanced di bagian Performance klik tombol Settings. Bisa di non aktifkan Visual efek yang tidak begitu penting.

7. Batasi tambahan jumlah font

Ini berpengaruh ke aplikasi yang menggunakan Pilihan font seperti Microsoft Office. Dengan banyaknya font tambahan akan mempengaruhi ke memori yang digunakan dan loading akan terasa lebih lambat.

8. Hapus icon di desktop yang tidak penting

Sering program yang di install di komputer akan membuat shortcut baru (icon) di desktop. Jika kita jarang menggunakan icon-icon ini, lebih baik di hapus saja, bisa sedikit mengurangi pemakaian memori.

9. Scan komputer dari Virus, Spyware, trojan dan sejenisnya

Jika komputer terinfeksi virus, sebagian besar kinerjanya akan menurun, bahkan bisa-bisa komputer menjadi sangat lambat. Oleh karena itu sebaiknya selalu dijaga agar komputer bebas virus. kemudian jika komputer sering terkoneksi ke Internet, maka sebaiknya sekitar sebulan sekali komputer di scan dari spyware, mallware dan sejenisnya.

10. Gunakan alternatif software yang lebih ringan

Beberapa software kandang hanya digunakan untuk beberapa hal yang sederhana. Misalnya menggunakan ACDSee hanya untuk melihat-lihat gambar atau foto saja. Jika hanya ingin melihatl lihat gambar dengan format standard, maka bisa menggunakan Fasilitas bawaan windows, karena ACDSee cukup berat terutama versi-versi terbaru.

11. Menggunakan Software TuneUp, defragment dan sejenisnya.

Jika kita kesulitan dengan optimalisasi sistem manual dan ingin cara mudah, maka kita bisa menggunakan program-program TuneUp, Defragment registry, dan sejenisnya.

12. Upgrade hardware

Jika memiliki dana tambahan dan spesifikasi komputer masih pas-pasan maka bisa di upgrade hardwarenya seperti Memory, CPU atau VGA. Yang paling berpengaruh biasanya Memory dan CPU.

13. Install Ulang

Kadang sistem yang sangat lama dan penuh dengan program yang banyak tidak/jarang terpakai, meski sudah di optimalisasi masih saja lambat. Jika seperti itu, mungkin install ulang adalah solusi yang terbaik, karena biasanya dengan system yang lebih “fresh” kinerja bisa maksimal.

Cara-cara diatas mungkin hanya sebagian tips yang bisa dilakukan dan saya yakin masih banyak tips lain termasuk optimalisasi setting hardware. Jika ada tambahan tips lainnya, silahkan. Semoga bermanfaat

Apa itu System Volume Information ?

Apa itu System Volume Information ?

Info gambar

Jika kita menggunakan Windows XP Home maupun Professional, dan setting untuk folder-folder yang tersembunyi (Hidden system) ditampilkan, maka akan terlihat folder yang namanya “System Volume Information” di drive C: D: dan lainnya. Kadang kita tidak bisa membuka folder ini, atau jika bisa, maka untuk mengakses filenya tidak bisa. Sebenarnya apa fungsi atau kegunaan folder ini ?

Folder “System Volume Information” merupakan Hidden System folder (folder yang tersembunyi/sengaja disembunyikan oleh system windows) yang digunakan oleh System Restore untuk menyimpan informasi dan Restore points. Tetapi saat ini sering menjadi sarang virus

Seperti diketahui, bahwa Windows XP Home/Professional menyertakan fungsi Restore Point, yaitu fasilitas untuk mengatasi ketika ada program baru yang di install dan menyebabkan komputer bermasalah, dengan mengembalikan kondisi windows sesaat/waktu sebelum program baru tersebut di install (disebut Restore Point). Ketika melakukan restore komputer, data atau dokumen tidak akan hilang. Nah, data-data restore point ini disimpan di folder yang namanya “System Volume Information” ini.

Folder ini akan ada di setiap Drive/ Partisi windows, misalnya C:, D: dan lainnya. Memang melihat fungsinya folder ini cukup penting, tetapi kadang bisa berbahaya. Karena aksesnya yang terbatas, maka folder ini sering digunakan oleh virus untuk menyimpan duplikasi dirinya dan virus bisa menyerang lagi (kembali aktif) jika dilakukan restore. Selain itu kita biasanya tidak bisa mengakses folder ini. Bahkan antivirus yang mendeteksi ada virus di folder ini kadang juga tidak bisa menghapusnya.

Sebenarnya jika tidak begitu penting fasilitas ini bisa dimatikan, karena selain sering menjadi sarang virus, juga sering memakan space hardisk yang cukup banyak. Untuk mengaturnya bisa dibuka Start Menu > All Programs > Accessories > System Tools > System Restore. Untuk mematikan fasilitas ini cek menu “Turn off system restore for all drives”.

Jika yakin komputer kita bebas virus, maka fasilitas ini bisa juga diaktifkan, yang perlu diatur mungkin hanya penggunaan space hardisknya. Masing-masing drive C:, D: dan lainnya bisa dibatasi maksimal penggunaan space-nya dengan klik tombol Setting di masing-masing drive tersebut.

Apakah ada cara untuk mengakses folder ini ?

Ya, ada beberapa cara yang berbeda tentang bagaimana cara mengakses folder ini. Yang perlu diketahui hanya windows yang digunakan (Home atau Professional) dan tipe File System ( FAT32 atau NTFS) yang bisa diketahui dengan klik kanan Drive C:, D: atau lainnya di windows explorer dan pilih Properties. Untuk cara-cara mengakses folder ini bisa dibaca selengkapnya disini

File-file EXE tidak bisa dijalankan ?

File-file EXE tidak bisa dijalankan ?

Fix EXE

Pernah beberapa teman mengalami permasalahan dengan tipe file EXE (Applications). Semua atau sebagian besar file EXE windows tidak bisa dijalankan, ketika dijalankan selalu muncul “Open With…” atau bisanya dengan klik kanan dan dipilih “run as..”. Padahal komputer sudah di scan dari virus dan sudah dibersihkan.

Permasalahan seperti itu tentu sangat menganggu, karena kita tidak bisa membuka hampir semua progam komputer. Hal ini sering disebabkan oleh virus atau bisa juga ada kerusakan dengan system windows. Jika anda atau teman anda pernah mengalami, coba tips berikut untuk memperbaikinya.

Sebagai tambahan informasi, pengaturan mengenai assosiasi file (File Association) di dalam windows disimpan di registry (bisa dikatakan sebagai Database berbagai pengaturan windows dan aplikasi yang di install), sehingga jika setting di registry rusak, maka bisa saja file-file (tidak hanya EXE) tidak bisa dijalankan. Untuk file exe yang tidak bisa dijalankan, coba beberapa tips berikut untuk memperbaiki.

1. Cek Pengaturan daftar File Types

Hal pertama yang perlu dicoba adalah mengecek daftar tipe files . Dari Windows Explorer buka Tools > Folder Options kemudian pilih tab File Types kemudian klik tombol New dan di bagian File Extention isikan EXE, kemudian klik tombol Advanced dan pilih Application kemudian klik OK. Jika muncul tombol Restore, maka klik saja.

Jika langkah ini tidak berhasil, maka coba langkah berikutnya atau yang lain.

2. Download Registry Fix

Jika registry memang rusak, maka bisa digunakan salah satu registry fix (file/tools untuk memperbaiki kerusakan tipe file di registry) berikut ( jika satu tidak berhasil, coba yang lainnya) :

  • Tipe .REG, download disini (Memperbaiki assosiasi file EXE)
  • Tipe .COM, download disini (Memperbaiki assosiasi file EXE)
  • Tipe .BAT, download disini (Untuk mengembalikan Assosiasi file-file di windows Xp ke kondisi default/awal).

setelah di download, jalankan dengan double klik file tersebut, jika filenya .REG dan dijalankan berhasil, akan muncul window konfirmasi seperti berikut :

Klik saja tombol Yes. Jika tidak muncul, atau muncul pesan bahwa registry editor has been disabled atau muncul “open with..” maka coba digunakan file yang bertipe COM atau BAT. Jika ketika tipe file diatas juga tidak berhasil, maka perlu dicoba cara lainnya.

3. Menggunakan fasilitas System Restore

Jika fasilitas Restore Point aktif, maka dengan mengembalikan kondisi windows ke kondisi sebelumnya biasanya bisa memperbaiki permasalahan ini. Hanya saja kadang fasilitas ini tidak diaktifkan karena saat ini sering menjadi sarang virus. Selain itu program-program atau aplikasi yang di install sesudah tanggal Restore Point, biasanya tidak bisa dijalankan lagi (alias harus di install ulang). Untuk mengakses restore Point, dari Start Menu buka All Programs > Accessories > System Tools pilih System Restore. Baca juga artikel tentang System Restore disini

4. Gunakan avast! Virus Cleaner

Meski tools ini hanya digunakan untuk membasmi beberapa virus tertentu, melihat penjelasan di situsnya, tools ini juga bisa mendeteksi jika ada assosiasi file penting yang rusak, maka akan diperbaiki. Selain itu, tools ini juga akan melakukan scan virus-virus populer yang sering menginfeksi komputer. Karena file ini bertipe EXE, kemungkinan juga tidak bisa dijalankan di windows dengan permasalahan seperti diatas. Alternatifnya, rename file ini dengan tipe file lainnya, misalnya : .COM, .SCR, .CMD atau bisa juga dicoba dengan .BAT atau .PIF

Download disini Avas! virus Cleaner

Tips membuka Command Prompt

Command Prompt bisa sangat bermanfaat di situasi seperti diatas, misalnya menjalankan file COM, BAT, membuka registry Editor atau men-copy (me-rename) files. Untuk merename file dengan command prompt, bisa digunakan perintah seperti berikut :

ren file_1.exe file_1.scr ( akan me-rename file_1.exe menjadi file_1.scr)
copy file_1.exe file_1.com ( akan meng-copy file_1.exe dan menghasilkan file_1.com)

Jika command Prompt tidak bisa di buka melalui menu Accessories. Ada tips yang bisa dilakukan untuk membuka Command Prompt. Caranya sebagai berikut :

  1. Buka Task manager (Ctrl+Alt+Del)
  2. Arahkan mouse ke Menu File > New Task (Run…)
  3. Klik menu New Task (Run…), sambil menekan tombol Ctrl
  4. Seharusnya akan ditampilkan Command Prompt

Jika mempunyai masukan atau cara lainnya silahkan ditambahkan, mungkin bisa lebih melengkapi mengenai memperbaiki assosiasi file EXE. (http://ebsoft.web.id)

Referensi
http://filext.com/faq/broken_exe_association.php
http://windowsxp.mvps.org/exefile.htm
http://www.dougknox.com/xp/file_assoc.htm

Kloning Hardisk / Sistem Operasi dengan EASUS Disk Copy

Kloning Hardisk / Sistem Operasi dengan EASUS Disk Copy

Easus Disk Copy

Install ulang merupakan pekerjaan yang kadang cukup melelahkan dan menyita waktu, tetapi terkadang hal itu harus dilakukan, misalnya karena komputer terkena virus dan sudah sangat parah, ingin sistem operasi tampil lebih “fresh”, menginstall di komputer lain lebih cepat dan lainnya. Jika hanya Install Sistem operasi saja, mungkin satu jam bisa selesai, tetapi selain itu juga perlu di install driver-driver komputer yang perlu waktu.

Cara tercepat dan mudah adalah dengan kloning hardisk, sehingga setiap saat perlu install ulang, tinggal membuka backup yang sudah dibuat dan restore sistem operasi. Hal ini lebih memudahkan dan menyingkat waktu. Salah satu cara adalah dengan Bootable CD EASUS Disk Copy.

Easus Disk Copy merupakan Bootable CD yang menyediakan fasilitas copy hardsk/partisi sektor per sektor tanpa melihat Sistem operasi, file system dan skema partisi. Dengan fitur copy sector-by-sector maka akan memastikan hasil copy-an akan sama 100% dengan aslinya. Sehingga Easus Disk Copy bisa digunakan untuk meng-copy, cloning atau mengupgrade sistem yang ada di hardisk yang kecil ke hardisk yang baru dengan ukuran yang lebih besar. Semua data akan tercopy, termasuk file yang telah dihapus, file yang hilang dan yang tidak terakses.

Fasilitas Utama ( Main Features)

  • Copy semua hard drive
  • Partition clone
  • Sector by sector copy
  • Safe, simple and fast

Fasilitas terbaru

  • Mendukung IDE, SATAI, SATAII, SCSI, Firewire(IEEE1394) dan USB drives
  • Mendukung Partition Copy
  • Mendukung Dynamic Disk
  • Mendukung Inaccessible disk copy
  • Mendukung booting dari CD Rom
  • Antarmuka yang User Friendly
  • Fasilitas Relay disk space jika target disk space tidak cukup

Disk Copy juga mampu meng-copy ke eksternal USB Drive, seperti flashdisk, Hardisk Eksternal dan sejenisnya. Ukuran file download yang bertipe *.ISO (yang nantinya akan di burning ke CD) relatif kecil, sekitar 20 MB, sehingga cukup mudah di peroleh. Untuk mencoba silahkan Download Easus Disk Copy.

Bagaimana mem-Burning file ISO (membuat Bootable CD) ?

Untuk mem-burning file ISO, maka bisa digunakan fasilitas Burn Image (jika menggunakan aplikasi seperti Nero) atau untuk lebih mudahnya gunakan salah satu software kecil, portable dan gratis berikut :

Ketika burning file ISO, lebih baik menggunakan kecepatan yang paling rendah, misalnya 1X atau 2X untuk lebih menjamin keberhasilan membuat Bootable CD

Teknik Super Cepat Shutdown Windows

Teknik Super Cepat Shutdown Windows

Shutdown windows

Proses Shutdown windows terkadang bisa memakan waktu cukup lama, apalagi setelah selesai menggunakan berbagai aplikasi, ada aplikasi yang hang dan lainnya. Hal ini sering menjengkelkan, apalagi sebagian kita ingin segera meninggalkan meja segera setelah PC mati. Bagaimana agar proses Shutdown ini lebih cepat ?

Ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk mempercepat proses Shutdown windows, mulai dari cara yang normal/wajar sampai yang tidak wajar. Sehingga kita bisa shutdown windows kurang dari 5 detik atau bahkan hanya sekitar 2 detik, tanpa memerlukan software tambahan.

Cara Normal

Cara normal adalah dengan memodifikasi Registry windows, yaitu semua hal yang berhubungan dengan proses Shutdown windows. Sebaiknya sebelum memodifikasi registry windows, maka lakukan backup ( dengan memilih menu File > Export ketika sudah masuk Windows Registry Editor ). Berikut cara dan penjelasannya :

Sebelumnya, buka terlebih dahulu Windows Registry Editor ( Menu All Programs > Run ) ketikkan regedit lalu Enter atau klik OK.

Setelah Windows Registry Editor terbuka, bisa diikuti penjelasan dan langkah-langkah berikut :

  • Otomatis menutup (Auto Kill) semua Aplikasi pada saat Shutdown
    Cari key berikut : HKEY_CURRENT_USER\Control Panel\Desktop, kemudian temukan Key AutoEndTasks klik kanan, pilih Modify dan jika nilainya bukan 1 maka ganti dengan nilai 1.
  • Mengubah waktu Hang Aplikasi.
    masih di Key yang sama (HKEY_CURRENT_USER\Control Panel\Desktop), cari Key WaitToKillApp, HungAppTime, dan WaitToKillServiceTimeout. Klik kanan masing-masing key tersebut dan pilih Modify, ganti isinya dengan nilai 1000.
  • Men-non aktifkan fasilitas Clearing Paging File
    Pada waktu shutdown, windows otomatis menghapus isi Paging File untuk keamanan, karena kemungkinan paging file ini digunakan untuk temporary file, berisi user atau password dan sebagainya. Jika kita tidak terlalu khawatir dengan masalah keamanan tersebut, maka fasilitas windows ini bisa di non aktifkan untuk mempercepat proses shutdown.

    Caranya cari key berikut di Registry Editor: HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session Manager\Memory Management, kemudian cari key ClearPageFileOnShutdown dan klik kanan, pilih modify, ganti isinya dengan nilai 0.

Dengan mengubah beberapa setting tersebut, maka seharusnya proses shutdown akan berlangsung lebih cepat dari biasanya, terutama jika ada aplikasi yang sering hang ketika shutdown. Jika tidak ingin repot-repot dengan langkah diatas, copy paste text berikut, kemudian simpan dengan nama file yang berekstensi .reg ( misalnya : fastshutdown.reg ). Setelah itu jalankan file itu ( double click ), ketika muncul konfirmai, tekan Yes.

Windows Registry Editor Version 5.00

[HKEY_CURRENT_USER\Control Panel\Desktop]
"WaitToKillServiceTimeout"="1000"
"AutoEndTasks"="1"
"HungAppTimeout"="1000"
"WaitToKillAppTimeout"="1000"

[HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session Manager\Memory Management]
"ClearPageFileAtShutdown"=dword:00000000

Jika menyimpan dengan notepad, pilih Save as kemudian bagian Save as type pilih All files, ketika menyimpan beri tanda petik, misalnya “fastshutdown.reg”

Cara lain Shutdown Super Cepat

Jika cara diatas masih terlalu lama, dan ingin cara super cepat, maka gunakan tip berikut :

  1. Buka Task Manager (tekan Ctrl+Alt+Del)
  2. Tahan tombol Ctrl sambil klik Menu Shutdown > Turn Off
  3. Maka Komputer akan segera mati dalam sekejap.

Sebelum menggunakan cara ini pastikan data-data sudah di simpan, karena jika belum disimpan maka data-data dapat hilang. Selain itu gunakan cara ini jika keadaan mendesak saja, karena kemungkinan bisa menyebabkan ada file yang corrupt, meskipun ini jarang terjadi

Cara Lainnya lagi ?

Cara lainnya, adalah dengan shortcut melalui keyboard, tanpa Mouse, yaitu dengan menekan tombol Windows (Win) Kemudian menekan huruf U lalu U. Singkatnya Win+U+U atau bisa juga Win+U+Enter. Untuk mempercepat proses shutdown juga bisa dilakukan dengan mematikan sound ketika Exit Windows. (http://ebsoft.web.id)

Kredit :

  • http://www.makeuseof.com/tag/speed-up-the-shutdown-of-your-windows-system/
  • http://www.bleepingcomputer.com/forums/topic119684.html
  • http://peperonity.com/go/sites/mview/sys32/15762426
  • http://www.nela.in/shutdown-windows-xp-rapid-fast-in-under-5-seconds/
  • http://www.jeetblog.com/trick-to-shut-down-windows-under-5-seconds/

Mengenal lebih dekat AUTORUN.INF

Mengenal lebih dekat AUTORUN.INF

autorun.inf

Mungkin sebagian besar kita sudah mengetahui apa itu Autorun.inf, tetapi saya yakin masih banyak juga yang belum tahu atau masih kurang tepat memahami tentang file autorun.inf ini. Hal ini terbukti masih sering kita dengan orang bertanya tentang virus Autorun.Inf, bagaimana cara menghapusnya dan lain-lainnya.

Kali ini akan dibahas sedikit lebih dalam mengenai Autorun.inf, semoga yang sudah tahu semakin tahu dan yang belum tahu mulai sedikit paham tentang autorun.inf, baik struktur yang ada didalamnya, manfaat, bahaya dan cara mematikan autorun.inf.

Autorun atau autoplay merupakan fasilitas di sistem operasi yang berfungsi menjalankan file secara otomatis ketika media seperti CD-ROM, DVD-ROM, Flash disk dan lainnya di masukkan/pasang di komputer. Sehingga ketika berbagai media tersebut dimasukkan, tanpa kita menjalankan apapun, ada program yang akan otomatis berjalan sendiri. Fitur ini biasa dimanfaatkan dalam CD Driver yang disertakan ketika membeli motherboard / VGA. Tetapi saat ini tidak dipungkiri malah dimanfaatkan sebagai media penyebar virus, terutama melalui flashdisk. Apalagi dengan penggunaan flashdisk yang sudah seperti jamur di musim hujan..

Sedangkan file Autorun.inf sendiri merupakan file yang berisi instruksi tertentu, tentang apa yang otomatis dijalankan ketika media seperti flashdisk/CD dimasukkan ke komputer. Instruksi ini dapat berupa perintah untuk menjalankan file exe.

STRUKTUR AUTORUN.INF

Autorun.inf hanya berupa text file biasa dan bisa dibuka dengan text editor seperti notepad. Ada baris-baris kode yang umum dijumpai didalamnya. Sebenarnya ada beberapa bagian (Key) yang bisa ditulis di autorun, yaitu [Autorun], [Content], [ExclusiveContentPaths], [IgnoreContentPaths], dan [DeviceInstall]. Disini hanya akan dibahas beberapa struktur [Autorun] saja, karena memang ini yang sering kita lihat ( selengkapnya bisa di baca disini )

Open

Perintah ini akan otomatis menjalankan file exe yang ada. Misalnya sebagai berikut
Open=setup.exe ( akan menjalankan file setup.exe yang berada satu direktory dengan autorun /root direktory)

Open=virus\inivirus.exe (akan menjalankan file inivius.exe yang ada di folder virus)

action
Untuk menampilkan nama/pesan ketika muncul Autoplay dialog.

shellexecute

Hampir sama dengan perintah Open, tetapi bisa juga untuk selain file exe, termasuk link website dan bisa ditambah dengan parameter sesudah nama file. Contoh :

shellexecute=http://ebsoft.web.id
action=Kunjungi ebsoft.web.id

icon

Untuk memberi icon di media yang dipakai (yang berisi autorun.inf). Bisa menggunakan file .ico, .exe .dll maupun .bmp. Contohnya :

icon=MyProg.exe,1
icon=myicon.ico

label

untuk memberi label (nama) pada media yang digunakan (nama drive CD-ROM atau flashdisk yang berisi autorun.inf tersebut.

label=Flashdisk Hebat

shell

Untuk menampilkan menu ketika klik kanan drive yang bersangkutan. Misalnya contoh berikut :

shell\menu baru=buka file contoh
shell\menu-baru\command=notepad "file-contoh.txt"
shell=menu baru

dengan kode diatas, maka ketika kita klik kanan drive-nya akan muncul menu “buka file contoh”. jika baris pertama dihilangkan maka menunya “menu baru”. dan ketika menu tersebut di klik akan dijalankan notepad dengan membuka file “file-contoh.txt”. Jadi ketika baris kode tersebut saling berhubungan. Jika baris 1 da 3 sama-sama digunakan maka baris 3 akan diabaikan.

Selanjutnya ketika fasilitas Autorun di hilangkan / di non aktifkan, maka program di open dan shellexecute tidak akan berjalan secara otomatis. Tetapi label, icon dan menu klik kanan tetap akan tampil. Agar lebih aman, maka kita bisa me-nonaktifkan fasilitas Autorun ini. bagaimana caranya ? Berikut penjelasannya :

Berbagai cara Me-nonaktifkan fasilitas Autorun di Windows

  • Menekan dan menahan tombol Shift ketika kita memasang/memasukkan Flashdisk/CD-ROM ( tidak berjalan di windows Vista).
  • Me-nonaktifkan melalui Registry
  • Memanfaatkan fasilitas gpedit.msc

Me-nonaktifkan Autorun melalui Registry

  1. Buka Registry Editor, Start Menu > Run, ketikkan Regedit
  2. Buka Key berikut : HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer
  3. Jika ada Key NoDriveTypeAutoRun, maka double klik dan isi nilainya dengan salah satu nilai berikut :
    Decimal Hexadecimal Efek yang dihasilkan
    181 b5 Autorun tidak berjalan sama ekali untuk semua media
    149 95 Autorun hanya aktif untuk CD-ROM / DVD-ROM
    177 b1 Autorun hanya aktif untuk flash drive (flashdisk dan sejenisnya)
    145 91 Autorun aktif untuk semua media
  4. Jika Key NoDriveTypeAutoRun tidak ada maka buak dengan cara klik kanan, pilih New > Binary Value. Kemudian beri nama NoDriveTypeAutoRun, dan isi nilainya ( double klik) dengan nilai diatas.
  5. Langkah diatas hanya berefek di User yang bersangkutan. Agar berefek di semua pengguna komputer, lakukan hal yang sama untuk Key : HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer\

Jika masih menggunakan Win 9x/ME maka caranya sedikit berbeda. Selengkapnya bisa dibaca artikel disini. Lebih jauh tentang caranya bisa dibaca juga artikel berikut : Mencegah virus menular melalui Flashdisk

Memanfaatkan fasilitas gpedit.msc

Ini bisa dilakukan untuk pengguna Windows 2000, Server 2003 dan Windows XP Professional, langkah-langkahnya sebagai berikut :

  1. Dari Start Menu > Run, ketikkan gpedit.msc lalu klik OK.
  2. Pilih Computer Configuration > Administrative Template dan klik System
  3. Di panel Settings, klik kanan Turn off Autoplay dan klik Properties ( di windows 2000, namanya Disable Autoplay)
  4. Klik Enabled kemudian pilih All drives di box Turn off Autoplay untuk mematikan fasilitas autorun di semua drive.
  5. Klik OK, dan tutup window dialog tersebut.
  6. Restart Komputer.

Untuk Pengguna Windows Vista, caranya sebagai berikut :

  1. Dari Start Menu ketikkan Gpedit.msc di box Start Search lalu tekan enter ( mungkin akan di tampilkan perintah untuk memasukkan password administrator)
  2. Di bagian Computer Configuration pilih Administrative Templates lalu pilih lagi Windows Components klik Autoplay Policies
  3. Di panel Details, double klik Turn off Autoplay
  4. Klik Enabled dan pilih All drives di box Turn off Autoplay untuk me-nonaktifkan Autorun di semua drive.
  5. Restart Komputer.

Jika cara diatas tidak berhasil menon aktfkan autorun, maka kemungkinan perlu download update sesuai dengan versi windows yang digunakan. Detailnya sebagai berikut :

Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Autorun.inf
http://support.microsoft.com/kb/953252/en-us
http://www.dailycupoftech.com/usb-drive-autoruninf-tweaking/
http://msdn.microsoft.com/en-us/library/bb776823.aspx

3 Langkah Mudah Meningkatkan kinerja Windows XP

3 Langkah Mudah Meningkatkan kinerja Windows XP

Windows XP performance

Saya beberapa kali menjumpai komputer (PC) atau Laptop dengan spesifikasi komputer yang relatif menengah keatas, tetapi ketika menjalankan program / browsing di windows explorer, sering terasa lambat. Setelah diperiksa, seringkali pengguna kurang memperhatikan bagaimana [tip] meningkatkan kinerja windows XP yang digunakan.

Sebenarnya banyak cara/tips untuk meningkatkan kinerja Windows, bisa dilakukan secara software maupu hardware. Yang akan dibahas disini adalah meningkatkan kinerja Windows (secara software) dengan 3 langkah sederhana.

1. Mengatur Seting “Performance Options”

Klik kanan My Computer pilih tab Advanced dan Klik Setting pada bagian Performance

Agar komputer berkerja lebih cepat, maka bisa dipilih Adjust for best performance, tetapi jika ingin tetap menggunakan tampilan XP, pilih saja (beri tanda cek) pada pilihan :

  • Use visual styles on windows and buttons
  • Smooth edges of screen fonts
  • Use drop shadows for icon labels on the desktop (jika icon desktop diaktifkan)

Animasi lainnya tidak begitu penting, jadi di hilangkan tanda cek-nya.

2. Mengatur aplikasi yang berjalan dengan windows

Ini mungkin akan banyak berpengaruh ke kinerja dan penggunaan Memori. Sebagian pengguna tidak begitu memperhatikan apa saja aplikasi yang otomatis berjalan bersama windows ketika start up. Padahal banyak aplikasi yang tidak penting, tetapi selalu berjalan di backround, sehingga ikut memakan Memory (RAM) komputer dan kadang memperberat kinerja.

Jika anda menggunakan laptop, maka biasanya aplikasi yang otomatis berjalan dengan windows akan semakin banyak. Salah satu indikasinya adalah banyaknya icon yang ada di sistem tray. Bagaimana mengatur dan memeriksa aplikasi-aplikasi yang berjalan dengan windwos ini ?

Cara paling mudah dan disarankan adalah menggunakan software gratis Autorun, bisa di download di http://technet.microsoft.com/en-us/sysinternals/bb963902.aspx atau Download langsung (zip) Autorun

Selain ukuran yang kecil, software ini bersifat portable. Tetapi mungkin ini adalah aplikasi autorun terbaik yang ada selama ini. Setelah di download, jalankan dan pilih tab Logon. Nah daftar yang ditampilkan adalah daftar aplikasi yang otomatis berjalan bersama windows. Hilangkan tanda cek agar aplikasi tidak otomatis berjalan.

Aplikasi yang tidak penting misalnya fasilitas auto update / registration dari program-program seperti Printer, Adobe acrobat, CorelDraw dan lainnya. Selain itu berikut beberapa aplikasi yang sering ikut berjalan bersama windows, tetapi tidak begitu penting :

  • Adobe Acrobat SpeedLauncher
  • Alcmtr ( Realtek Azalia Audio – Event Monitor)
  • EPSON Status Monitor ( jika menggunakan printer lain, seperti HP, Canon dan lainnya biasanya juga ada )
  • RTHDCPL (Realtek HD Audio Control Panel)
  • Skytel (Realtek Voice Manager)
  • SunJavaUpdSched ( Java(TM) Platform SE binary)
  • dan lain-lainnya

Tip ini seharusnya juga akan mempercepat proses booting komputer. Jika masih lambat, coba baga juga artikel Tips mengatasi booting/loading komputer yang lambat

Perhatian..!! Jangan menghilangkan tanda chek (centang) di 2 komponen yang berada atas, yaitu userinit.exe dan explorer.exe, karena bisa menyebabkan windows tidak ada bisa masuk (login).. Jika hal ini terjadi, maka ketika booting (setelah restart) tekan-tekan tombol F8 sampai muncul pilihan booting, untuk selanjutnya pilih Safe Mode. Kemudian login dengan user seperti yang dipakai sebelumnya. Setelah masuk safe Mode, buka/jalankan Autoruns dan aktifkan kembali 2 komponen diatas, kemudian restart ulang.

3. Mematikan Indexing Service

Indexing service merupakan fasilitas windows untuk membuat dan mengupdate index file/folder secara berkala, sehingga ketika menggunakan fasilitas Search di explorer, maka pencarian bisa lebih cepat. Kadang fitur ini sering membuat kinerja PC menjadi lambat, apalagi jika jarang menggunakan fasilitas Search/Find. Untuk menon aktifkannya melalui langkah berikut :

  1. Buka Control Panel > Add or Remove Programs
  2. Pilih Add/ Remove Windows Components
  3. Hlangkan tanda cek pada Indexing Service klik saja next
  4. Tunggu proses sampai selesai

USB Flash drive (Flashdisk) tiba-tiba tidak terdeteksi/error

USB Flash drive (Flashdisk) tiba-tiba tidak terdeteksi/error

Info gambar

Baru saja USB Flashdisk saya yang berukuran 2 GB yang tiba-tiba tidak terdeteksi, di Windows Explorer hanya mendeteksi Removable Drive, ketika mencoba di buka hanya muncul pesan bahwa kita diminta memasukkan Disk ke drive tersebut atau muncul pesan Please insert a disk into drive M:, padahal Flashdisk sudah terpasang.

Kaget juga melihat hal itu, mengingat sebelumnya sepertinya tidak di lepas secara paksa. Hanya saja memang dipakai untuk mengcopy file dari 2 keping CD ke laptop teman.


Langsung saja saya mencoba untuk memeriksa Flashdisk tersebut, karena berisi data-data yang cukup banyak, dan sebagian cukup penting. Berikut langkah-langkah yang saya coba dan biasanya bisa memecahkan masalah tersebut.

1. Di coba di komputer / port USB lain

Kadang masalah seperti ini hanya terjadi di komputer kita sendiri saja, sehingga perlu dicoba di komputer lain. Karena disini ada satu komputer dan laptop teman, maka langsung saya coba disana, tetapi hasilnya nihil, tetap saja hanya mendeteksi sebagai Removable Drive, begitu dibuka hanya muncul pesan seperti diatas. Begitu juga ketika di pasang di port USB lainnya.

2. Format di windows Explorer

Sebenarnya tidak ingin di format, karena khawatir dengan data yang berada di dalamnya. Tetapi karena di beberapa komputer juga tidak terdeteksi dan Alhamdulillah sebagian data masih tersimpan juga di hardisk, saya mencoba memformat dengan format standard Windows. hasilnya masih sama, belum juga berhasil.

3. Menggunakan HP USB Disk Storage Format Tool

Dua langkah sebelumnya tidak berhasil, maka langsung saja membuka browser dan mencari informasi melalui google. Di beberapa tempat membaca bahwa sebagian orang bisa mengatasi masalah seperti ini dengan menggunakan software gratis ini, HP USB Disk Storage Format Tool. Meski di design khusus untuk USB HP, tetapi ini juga bisa digunakan untuk lainnya.

Setelah saya coba, malah software-nya yang tidak mendeteksi adanya Flashdisk, sehingga cara ini tidak berhasil. Jika ingin bisa mencoba Download HP USB Format tools ( 1.98 MB) selengkapnya bisa dibaca di PCWorld

4. Mencoba dengan Ubuntu Linux 8.10

Cara berikutnya saya mencoba dengan memasang Flashdisk di sistem operasi Linux Ubuntu 8.10. Dengan CD ini kita bisa menjalankan Ubuntu langsung dari CD ( tanpa menginstall di Hardisk).

Begitu masuk ke Ubuntu, memang mendeteksi adanya Flahsdisk, tetapi disertai dengan tanda ada yang tidak beres. Dan memang, ketika mencoba membuka-nya tidak ada respond apa-apa, bahkan ketika mencoba memformat juga tidak bisa.

5. Melalui Disk Management

Kembali ke windows, mencoba mencari informasi lagi melalui internet, mendapatkan informasi untuk format melalui disk Management ( Klik kanan My Computer > Manage dan di pilih Disk Management). Ini pun tidak membuahkan hasil, lalu cara lain lagi ( masih melalui Disk Management ) dengan mengganti Drive letter Flashdisk, yang semula M: diganti yang lain. Di Forum tersebut banyak pemilik flashdisk yang menuliskan bahwa cara ini berhasil.

Maka saya mencobanya, dengan klik kanan Drive M: ( flashdisk saya), kemudian pilih menu Change Drive Letter and Path for M: saya coba dengan drive X. setelah itu windows sempat muncul pesan Disk Error, tetapi drive bisa berganti menjadi X:, kemudian saya coba membukanya. Cara ini pun masih belum berhasil.

6. Memanfaatkan Garansi Flashdisk

Karena berbagai cara sebelumnya tidak membuahkan hasil, akhirnya saya coba cari Nota pembelian Flashdisk ini. Disana tertulis garansi Lifetime, jadi akhirnya saya putuskan mengembalikan ke toko-nya, berharap bisa langsung di ganti baru.

Ternyata toko tidak mengganti langsung, tetapi dikirim ke perusahaan pembuatnya, yang baru libur dan baru diproses awal Januari. Memang katanya akan diganti baru, tetapi baru sekitar petengahan Januari. Sepertinya tidak ada pilihan lain yang lebih baik, sehingga saya setuju saja.

Sebenarnya masih ada cara lain, seperti di format dengan software bawaan flashdisk jika ada, meskipun kemungkinan berhasil juga kecil jika berbagai langkah diatas tidak berhasil.

Semoga pengalaman ini bisa bermanfaat bagi yang membaca, dan memang kita sebaiknya tidak mengandalkan penyimpanan hanya di flashdisk untuk data-data sangat penting, karena bisa saja tiba-tiba flashdisk rusak atau mati.

Tips meningkatkan/mengoptimasi kecepatan akses Internet

Tips meningkatkan/mengoptimasi kecepatan akses Internet

Optimasi akses internet

Salah satu cara meningkatkan akses internet adalah mengatur /mengoptimasi konfigurasi atau setting di Sistem Operasi seperti Windows. Meskipun pengaruhnya bisa berbeda-beda karena akses internet juga dipengaruhi oleh banyak faktor seperti dari software, hardware, kesibukan trafik di jaringan yang digunakan dan lainnya.

Untuk Sistem Operasi Windos, kita bisa mengatur beberapa setting di registry atau bisa menggunakan beberapa software optimasi yang sudah tersedia. Berikut beberapa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan/optimasi akses internet.

1. TCP Optimizer

Program gratis ini menyediakan fasilitas untuk mengoptimalisasi koneksi internet yang kita gunakan. Sebelum melakukan perubahan dengan software ini, backup terlebih dahulu registry-nya, melalui menu File > backup Current Setting, sehingga jika nantinya ada masalah, kita bisa mengembalikan setting ke awal, meskipun sudah ada juga menu Restore Windows Default Setting, untuk mengembalikan setting windows bawaannya.

Cara pemakaian mudahnya di bagian/tab General Setting dan Advanced Setting ada pilihan Optimal Setting (bagian bawah) yang bisa diaktifkan. Program ini juga memberikan fitur advanced bagi yang ingin/bisa engedit registry windows yang berhubungan dengan koneksi Internet. Tetapi untuk memanfaatkan fitur ini, perlu banyak membaca Dokumentasi, forum dan penjelasan di websitenya.

Download TCP Optimizer ( 596 KB) informasi selengkapnya di speedguide.net

2. TCP-Z

Sebagian Windows, default-nya (bawaannya) hanya mengijinkan 10 koneksi setiap detik, sehingga hal ini bisa menyebabkan koneksi menjadi lambat, terutama jika kita menggunakan banyak aplikasi yang terkoneksi internet download melalui P2P, dsb. Pengaturan setting ini disimpan di file sistem tcpip.sys.

Dengan software ini kita bisa mengubah pengaturan banyaknya koneksi ini dengan mudah. Pengaturan bisa dilakukan hanya di memori komputer, sehingga tidak perlu restart komputer dan langsung terlihat hasilnya. dan tidak akan merusak atau mengubah file windows.

Software ini juga menyediakan fitur untuk melakukan patch ( mengganti atau mengubah file tcpip.sys), serta menginstall driver agar setting ini bisa permanen (tidak tergantung harus menjalankan program ini).

Bagaimana Penggunaannya ?

Setelah di download, buka file zip tersebut dan jalankan file TCPZ.exe ( atau TCPZ64.exe jika windows yang digunakan merupakan windows 64 bit). Ada beberapa tab disana, seperti berikut

  • Tab TCP yang memberikan informasi file tcpip.sys dan grafik banyaknya koneksi dan kecepatan download/upload.
  • Tab Patch, lihat bagian Patch Memory yang menunjukkan Old value dan New Value. Kita bisa mengatur New Value dengan menggeser slidebar disampingnya dan klik Apply. Untuk melihat hasilnya, gunakan untuk browsing, download atau lainnya dan lihat Tab TCP sebelumnya.

TCP-Z juga memungkinkan mengubah file-nya langsung atau menginstall TCP-Z Virtual Device Driver. Selengkapnya bisa dibaca dokumentasinya

Download dan informasi selengkapnya di http://deepxw.blogspot.com/ (543 KB)

3. Mematikan Fitur Auto Update

Di sistem operasi windows, setting default (bawaan) diatur agar windows senantiasa melakukan pengecekan update ketika terkoneksi ke internet, dan jika ada update terbaru akan langsung melakukan download tanpa konfirmasi. Sehingga tanpa kita sadari sering bandwith internet terpakai sedangkan kita tidak menyadarinya.

Kita bisa mematikan fitur ini dan jika ingin melakukan update bisa di proses secara manual atau mengaktifkan kembali di lain waktu. Mematikan fitur auto Update :

  1. Klik kanan My COmputer > Properties ( atau Pilih Start menu > Run dan ketikkan sysdm.cpl lalu tekan ENTER)
  2. Pilih tab Automatic Update
  3. Pilih Turn off Automatic Updates

4. Scan komputer dari Malware & spyware

Jika komputer terinfeksi malware ( trojan, worm, virus ) dan spyware, maka bisa menyebabkan koneksi atau akses internet lambat, tidak hanya kinerja komputer. Untuk scan spyware bisa menggunakan Spybot Search and Destroy, Spyware Terminator dan lainnya.

5. Software lainnya

Ada software lainnya yang menyertakan tools atau fasilitas untuk mengoptimalkan akses internet atau setting jaringan, dan kita tidak perlu langsung membuka atau mengedit registry. Misalnya Advanced SystemCare ( dengan Firefox TCP Optimizernya), TuneUp Utilities ( dengan TuneUp System Optimizer-nya) dan lainnya.

Jika mempunyai tips meningkatkan/mengoptimasi koneksi internet lainnya, silahkan dilengkapi

Install 2 Antivirus atau lebih dalam 1 Komputer

Install 2 Antivirus atau lebih dalam 1 Komputer

Info gambar

Beberapa kali muncul komentar atau pertanyaan tentang bagaimana jika kita menginstall 2 Antivirus atau lebih dalam satu komputer. Sebagian kita mungkin menyimpulkan dengan hal itu komputer akan lebih aman dari virus, dan sebagian yang lain mungkin memberikan pendapat bahwa itu tidak perlu.

Bagaimana sebaiknya ? apakah kita perlu menggunakan 2 antivirus atau lebih dalam satu komputer ? Berikut sedikit ulasan mengenai hal tersebut.

Sebenarnya jika tidak begitu diperlukan, tidak disarankan menginstall 2 Antivirus atau lebih, kecuali mungkin dengan antivirus lokal yang sekedar untuk membersihkan virus saja (scan manual). Dari vendor antivirus sendiri biasanya juga menyarankan untuk menggunakan satu antivirus saja.

Perlu Dipertimbangkan

Jika memang ingin menginstall 2 antivirus atau lebih dalam satu komputer, mungkin harus dipertimbangkan beberapa hal seperti :

  • Spesifikasi Komputer, pastikan CPU dan Memory (RAM) cukup. Bisa melihat kebutuhan minimal atau yang disarankan dari masing-masing antivirus.
  • Pengguna bisa menangani jika dua-duanya mendeteksi virus. Selengkapnya bisa dibaca bagian “Bagaimana jika 2 Antivirus sama-sama mendeteksi virus”
  • Kecocokan antara antivirus satu dan lainnya. Jika antivirus sudah memberikan peringatan tidak bisa atau tidak cocok dengan antivirus tertentu, maka jangan dipaksakan.
  • Mana yang akan di berikan prioritas yang lebih tinggi.
  • Dan mungkin juga perlu di baca informasi/penjelasan masing-masing antivirus.

Beberapa Antivirus yang bisa berjalan Bersamaan

Ada beberapa antivirus yang kadang bisa berjalan bersamaan dalam satu komputer dan tidak begitu bermasalah, kecuali mungkin pemakaian Memory / CPU yang bertambah. Dari pengalaman saya sendiri, pernah mencoba AVG Free Edition bagi versi 7.5 atau 8.0 dengan Avira 8.0 Free dan tidak mengalami masalah. Begitu juga ketika menambah Avast 4.8 Home Edition ( Free ). Bahkan pernah mencoba ketiga-tiganya dan tidak menimbulkan masalah ke sistem, hanya saja kerja komputer terasa sangat lambat.

Demikian juga ketika mencoba avira dengan Rising antivirus free edition, bisa berjalan tanpa masalah pada sistem, juga Bit Defender 10 Free Edition dan Avira. tetapi ketika mencoba Kaspersky 2009, ternyata tidak bisa di install jika ada antivirus Avira, kemungkinan juga dengan antivirus lainnya. Untuk antivirus-antivirus lainnya belum pernah dicoba.

Bagaimana jika 2 Antivirus sama-sama mendeteksi virus

Ketika ada 2 antivirus atau lebih dan di install di komputer, hal ini bisa dan sangat mungkin terjadi. Dan kadang hal ini bisa menimbulkan masalah, karena jika virus terdeteksi biasanya antivirus akan mengunci virus (file) tersebut, sehingga tidak bisa diakses, di jalankan atau bahkan di hapus manual.

Mungkin terjadi ketika antivirus akan menghapus atau memasukkan ke karantina, tidak berhasil/gagal karena virus tersebut di lock (dikunci) aksesnya oleh antivirus lainnya. Jika ini terjadi, maka bisa salah satu antivirus di non aktifkan terlebih dahulu, baru yg lain menghapus atau memasukkan ke karantina. Meskipun bisa saja tidak berhasil dan antivirus masih tetap mengunci file tersebut.

Masih Ingin tetap menginstall 2 Antivirus ?

Jika ingin tetap mempertahankan menginstall 2 antivirus atau lebih, tetapi khawatir akan crash, error, konflik, kerja komputer lambat dan sebagainya, bisa di siasati dengan hanya mengaktifkan satu antivirus saja. Maksudnya ?

Tiap antivirus biasanya mempunyai menu yang bekerja aktif memonitor komputer setiap saat, seperti : Active guard, Real time guard, Proactive defense, Resident shield, Resident Protection dan sebagainya. Untuk mencegah konflik dan mengurangi beban komputer maka bisa dilakukan dengan hanya mengaktifkan fitur tersebut untuk satu antivirus saja. Sedangkan antivirus lainnya dimatikan (tidak diaktifkan), jadi hanya dipakai untuk melakukan scan manual jika diperlukan saja.

Atau bisa juga dengan mematikan fitur autorun atau mencegah antivirus otomatis berjalan dengan windows, bisa di diatur melalui program seperti Autoruns. Disana akan terlihat antivirus apa yang berjalan ketika windows start (booting). Tetapi dengan autorun saja kadang tidak cukup, karena antivirus bisa mengaktifkan dirinya melalui service windows ( Bisa dicek di menu Control Panel > Administrative Tools > Services)

Pengalaman juga penting

Ini juga mungkin bisa di jadikan pertimbangan, yaitu pengalaman orang lain yang pernah menginstall 2 antivirus atau lebih dalam satu komputer. Jika teman-teman ada yang pernah menggunakan dua antivirus atau lebih silahkan memberikan masukan/komentar. Entah pernah ada masalah atau tidak, sehingga bisa saling melengkapi dan menjadi ilmu bagi kita.

Safe Mode, Manfaat dan Penggunaannya

Safe Mode, Manfaat dan Penggunaannya

Safe Mode

Bagi sebagian besar kita ( pengguna komputer) mungkin tidak asing lagi dengan istilah Safe Mode. Fitur ini di sediakan di sistem operasi Windows, untuk berbagai tujuan. Misalnya untuk memeriksa atau memperbaiki kerusakan pada sistem windows, menghapus virus, memeriksa kerusakan driver dan lainnya.

Bagaimana mengaktifkan Safe Mode dan apa saja yang dapat dimanfaatkan ketika kita sudah masuk Safe Mode ?

Apa itu Safe Mode ?

Safe mode merupakan opsi pilihan start up windows yang fungsi utamanya menangani jika ada masalah dengan sistem. Windows akan berjalan dengan kondisi minimal, hanya file-file dan driver yang penting saja yang di aktifkan, termasuk juga software-software tambahan sebagian besar tidak diaktifkan. Kemudian ketika sudah masuk safe mode, maka akan tampak tulisan “Safe Mode” di pojok atas windows.

safe-mode-warning

Cara Masuk ke Safe Mode

Salah satu cara yang dapat digunakan di hampir semua sistem windows termasuk windows Vista adalah dengan menekan tombol F8 ketika windows sedang booting ( atau ketika komputer mulai menyala dan tampil informasi Memory / hardware ). Setelah itu akan tampil beberapa menu pilihan booting komputer, seperti berikut :

safe-mode

Beberapa penjelasan dari Advande Options Menu

Selain menu untuk memilih Safe mode, ada berbagai menu lainnya yang bisa dipilih. Berikut beberapa penjelasan menu-menu tersebut :

  • Safe Mode, opsi ini berarti windows akan berjalan hanya menggunakan minimal file dan driver termasuk juga software-softwarenya.
  • Safe Mode with Networking, opsi ini seperti safe mode ditambah dengan driver sehingga kita bisa memanfaatkan Jaringan ( Networking)
  • Safe Mode with Command Prompt, sama seperti safe mode hanya saja program Command Prompt / MS-DOS Prompt ( cmd.exe) akan langsung aktif ( bukannya explorer)
  • Enable Boot Logging, windows akan membuat file Ntbtlog.txt, ketika start up dan informasi start up tersebut akan disimpan di file tersebut. File ini biasanya disimpan di sistem root, misalnya drive C:
  • Enable VGA Mode. Windows akan berjalan dengan tampilan mode minimal misalnya 640×480 atau 800×600. Biasa digunakan untuk memeriksa kerusakan atau error [driver] VGA (tampilan grafik windows).
  • Last Known Good Configuration, menjalankan windows menggunakan informasi registry yang telah disimpan ketika terakhir shutdown. Gunakan jika kita salah mengubah konfigurasi sistem, atau ketika windows gagal masuk ke tampilan utama.

Beberapa manfaat Safe Mode

  • Uninstall software yang sebelumnya menyebabkan komputer hang, error dan sebagainya. Kadang setelah di install program tertentu windows bermasalah, maka jika tidak bisa di uninstall melalui mode biasa gunakan Safe Mode.
  • Menonaktifkan aplikasi atau program tertentu. Untuk memudahkan setelah masuk ke Safe Mode, bisa menggunakan aplikasi Autoruns yang bisa diperoleh gratis dari SysInternals. Teknik ini juga bisa dimanfaatkan untuk memeriksa loading komputer yang lambat. Jika tidak ada Autoruns, bisa mengetikkan MSCONFIG di menu Run, untuk menjalankan Sistem Configuration Utility, jika sudah tampil dipilih melalui tab Startup.
  • Memeriksa permasalahan dengan tampilan grafik windows (VGA). Ketika tampilan windows bermasalah, bisa di cek dengan memilih “Enable VGA Mode”, jika berhasil dan tidak melihat masalah, kemungkinan masalah di driver VGA.
  • Menghapus file/virus yang tidak bisa melalui mode biasa. Sebagian antivirus masih bisa dijalankan di safe mode, dan bisa dicoba scan melalui safe mode. Kadang virus tidak berjalan di safe mode, meski banyak juga yg bisa berjalan/atif meski di Safe Mode.
  • Menjalankan System Restore jika sebelumnya diaktifkan, sehingga kondisi sistem bisa dikembalikan ke keadaan sebelumnya.
  • Menjalankan berbagai fitur dari Control Panel, Administrative tools dan sebagainya.
  • Membuka Registry Editor, baik untuk memeriksa maupun untuk mengedit sebagian isinya.
Safe Mode merupakan fitur standard Windows dan terkadang cukup bermanfaat untuk beberapa masalah seperti diatas, walaupun terkadang seperi virus juga bisa aktif didalam mode ini, sehingga menggunakan safe mode saja tidak cukup.

Tahu lebih detail tentang svchost.exe

Tahu lebih detail tentang svchost.exe

svchost viewer

Jika kita buka Task Manager (Ctrl+Alt+Del) di sistem windows XP atau Vista, maka akan banyak terlihat yang namanya svchost.exe. Tidak hanya satu dua tetapi sering terlihat cukup banyak. Tetapi kadang kita tidak tahu sebenarnya proses apa yang dijalankan oleh svchost.exe ini, dan berapa banyak memakan Memory kita.

Di CodePlex, komunitas proyek open source Microsoft, ada salah satu program kecil yang bisa mempermudah kita mengetahui lebih detail tentang svchost.exe.


svchostviewer

Namanya svchostViewer, aplikasi kecil ini, seperti namanya memang di design khusus untuk melihat lebih detail tentang apa saja yang dijalankan oleh svchost.exe. Meskipun kita bisa mengetahui lebih detail dengan Process Explorer dari sysInternalls, tetapi dengan aplikasi ini lebih mudah pengunaannya.

Software ini akan melakukan scan (pencarian) tentang svchost.exe yang berjalan di sistem dan akan ditampilkan dalam Treeview, termasuk detail aplikasi yang dijalankannya, berikut beberapa fitur svchostViewer :

  • Melihat semua svchost.exe yang berjalan di komputer
  • Memberikan sub detail tiap-tiap proses dan proses/aplikasi apa saja yang dijalankan.
  • Menampilkan besar penggunaan Memory (RAM), besar data yang di proses dan “thread” yang aktif untuk tiap-tiap svchost.exe
  • Deskripsi tiap-tiap process yang dijalankan serta Program Path ( lokasi file dan parameter dalam menjalankannya).

Karena aplikasi ini hanya viewer, maka kita tidak bisa mengubah-ubah setting dari aplikasi yang tampil. Aplikasi ini tidak perlu di install, dan hanya berukuran sekitar 49 KB. Untuk bisa menjalankannya diperlukan spesifikasi :

  • Windows XP SP2 dan Vista
  • MIcrosoft .NET Framework versi 2.0 atau diatasnya

Jika anda seorang programmer C#, maka bisa juga Download Source Code-nya untuk dipelajari atau dikembangkan.

Download svchostViewer ( 49 KB) (termasuk juga link download source code). Informasi lebih detail juga bisa membuka Tentang svchostViewer